Kebebasan akses dengan home lift? Apa tuh? Mengapa perlu memasang lift di rumah? Mari kita simak cerita yang satu ini. Bapak Budiman, seorang profesional dengan karir cemerlang yang tinggal di kawasan maju buatan Sinarmas Land di Tangerang, BSD City, tengah gundah dan mengalami dilema berat. Walaupun karier dan kesehatannya cukup lancar, tapi masalah dalam keluarganya membuatnya berulang kali menghela napas panjang.
Bukan, bukan masalah istri yang cemburuan ataupun anak yang bermasalah di sekolah yang membuat bapak Budiman tertekan. Namun kenyataan pahit, bahwa kesehatan sang ibu (yang tahun ini memasuki usia 82 tahun) yang semakin menurun lah yang membuat beliau sering terpekur dan berpikir keras. Sang ibu, yang tadinya tinggal sendirian bersama seorang asisten rumah tangga sejak suami alias ayah dari pak Budiman berpulang 3 tahun yang lalu, kini sepertinya tak lagi aman untuk tinggal terpisah, hanya ditemani oleh mbak Ayu, si asisten rumah tangga yang sebenarnya juga cukup lama tinggal bersama.
Untungnya, Lidia, istri pak Budiman, dan kedua anak mereka yang tengah beranjak remaja sangat memahami kekuatiran pak Budiman dan mendukung rencana beliau untuk memboyong sang ibu, pindah untuk tinggal bersama di rumah mereka.
Namun kini yang menjadi permasalahan adalah, sama seperti para profesional muda dan pengusaha menengah Indonesia lainnya, rumah yang mereka tempati bukanlah rumah 350 meter persegi dengan pilihan kamar di lantai bawah dan di lantai atas, yang mumpuni dan ramah lansia, sehingga mereka dapat dengan mudah mengajak sang nenek itu tinggal bersama. Rumah mereka hanyalah townhouse kelas menengah, dengan luas terbatas 120 meter persegi dengan 3 kamar tidur yang ketiganya terletak di lantai atas!
Dan keadaan kesehatan sang nenek tidaklah memungkinkan untuk beliau berjalan naik turun tangga ke lantai dua. “Masa oma mau disuruh tidur di ruang tamu di lantai 1, pi?” celetuk Andika, anak pertama pak Budiman. “Hush”, kata bu Lidia, “Kalau oma tidur di sofa ruang tamu, kamu juga tidur sana lah Dika.. temani oma” Andika tertawa kecut mendengar komentar ibunya.
Ananta, kakak Andika tak mau kalah “Mi, gimana kalau kita pasang home lift aja biar akses untuk oma naik turun akan lebih mudah? Nanti biar Nanta tidur bareng Dika aja, oma bisa tidur di kamar Nanta”
“Hah pasang lift? Ga salah? Mau ditaruh di sebelah mana Nan? Rumah kita cuman secuil gini” komen pak Budiman
“Iya Nan, kita mana ada duitnya. Pasang lift bukannya milyaran ya harganya? Listriknya juga bukannya gede banget? Belum maintenancenya belasan juta, kita ga sekaya itu tau” saut bu Lidia.
Hanya Andika yang dengan penuh semangat menimpali “Great idea, kak! Hayuk! Keren banget kalau rumah kita bisa ada liftnya.. Hohoho”
“Tenang tenang mi.. pi.. Dika. Dengerin dulu apa kata Nanta. Jadi kapan hari Nanta lihat di Instagram, sekarang itu ada yang namanya home lift, jadi lift yang teknologinya memang dikhususkan untuk pemasangan di rumah tinggal. Ini berbeda dengan lift yang ada di kantor papi atau ada di mal-mal. home lift ini memang ukurannya kecil banget, bahkan ada yang berbentuk tabung dengan diameter hanya 750 mm saja alias kurang dari 1 meter! Cukup untuk 1 orang saja. Trus pemakaian listriknya juga disesuaikan dengan rumah tangga, ada yang cuman 900 watt saja loh! Masih lebih gede listriknya microwave mama tuh!
Pak Dika, bu Lidia dan Andika manggut-manggut, serius mendengarkan “Trus trus.. Untuk pemasangannya gimana tuh Nan? Apa harus bongkar rumah lagi? Abis banyak dong kalau harus gali pondasi lagi untuk liftnya trus harus renovasi lagi besar-besaran?”
“Nah itu dia pi, kelebihan lift rumah ini salah satunya adalah tidak butuh pondasi atau istilahnya no pit, pi. Liftnya bisa tinggal ditaruh aja di lantai, nanti diberi ramp supaya lebih mudah kalau kursi roda oma mau masuk ke dalam lift. Supaya lebih mudah, bayangin aja kayak furniture yang biasa kita beli di Ikea itu pi. Kan semua furniture nya bentuknya compact dan knockdown, datang dalam kemasan berupa modular yang bisa dengan mudah dipasang. Nah lift rumah ini konsepnya juga sama. Eh kebetulan juga, lift rumah ini banyak yang buatan Swedia, negara pencetus Ikea yang memang terkenal jagoan dalam bidang house improvement”
“Wah praktis ya kalau gitu. Kamu hebat juga Nan, bisa tahu banyak soal teknologi ini. Trus kalau mau lihat-lihat dan cek harga liftnya, kita bisa kemana? Ada tokonya gitu?” “Untuk home lift ini sebenarnya banyak pi yang jual, tapi kita harus pintar-pintar memilih. Jangan asal pilih murah aja, karena lift ini kan nanti untuk oma ya.. jangan sampai nanti stuck atau mati saat lagi dipakai oma, atau bahkan jatuh. Kan bahaya ya walaupun rumah kita cuman 2 lantai gini”
“Pintar kamu Nan”, saut bu Lidia sambil mengucek-ucek poni Ananta yang mulai gondrong. “Jadi kita mesti cari di mana home lift yang tidak terlalu mahal tapi pastinya aman dan tahan lama?” “Kalau menurut Nanta, mending kita main ke showroomnya Kreativ Lift Indonesia mi. Ini one stop shopping lift distributor, lokasinya di Kelapa Gading, dekat kok ama keluaran tol, jadi convenient juga buat kita yang dari BSD ini. Mereka itu distributor resminya berbagai jenis lift rumah, ada Swift Home Lift yang buatan Swedia, ada lift berbentuk tabung, istilahnya vacuum lift atau PVE, dari USA. Ada juga lift rumah indoor maupun outdoor buatan Italia dari LiftingItalia. Dan yang unik, mereka juga menyediakan stairlift mi, pi.. Itu tuh, lift untuk 1 orang yang berbentuk kursi yang berjalan di sepanjang rel yang dipasang di tangga. Di Barat penggunaan stairlift ini sudah umum, di Indonesia baru mulai viral. Dan stairlift mereka ini ready stock, jadi kalau kita pesan sekarang, besok pun sudah bisa langsung diinstall, dan oma bisa pindah ke rumah kita secepatnya!”
“Ya udah, yuk kita main ke showroom Kreativ ini dulu weekend ini. Semoga ada home lift dengan ukuran dan harga yang sesuai dengan budget kita ya, supaya akses untuk oma jadi lebih aman dan oma bisa tinggal bersama kita!”, sahut pak Budiman sumringah.
___
Ya, pasang lift rumah bukan lagi untuk gengsi atau gaya. Pasang lift rumah seringkali menjadi perekat dalam keluarga, khususnya keluarga dengan anggota keluarga yang memiliki keterbatasan fisik karena sakit penyakit ataupun karena usia senja. Karena dengan adanya home lift, akan memberikan akses yang lebih aman dan mudah bagi keluarga yang membutuhkan. Pastinya opsi memasang lift rumah bisa jadi pilihan yang lebih ekonomis dan praktis, dibandingkan dengan membeli rumah baru yang memiliki kamar di lantai bawah. Setuju?
Pilihlah lift rumah yang sesuai dengan kebutuhanmu
Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar jangan salah memilih home lift :
- Hitung space dan void yang tersedia. Jangan lupa sisakan beberapa cm sebelum memilih ukuran lift rumahmu
- Hitung berapa ketinggian tiap lantainya. Pada umumnya home lift memiliki keterbatasan jarak tempuh, jarak tempuh max berkisar antara 10 meter hingga 20 meter.
- Pastikan apakah perlu home lift yang dapat memuat kursi roda? Jika tidak, kamu bisa memilih home lift berukuran lebih kecil yang tentunya lebih murah
- Pastikan lift pilihanmu telah lulus uji standar keamanan dan bersertifikat
- Tanyakan pula tentang garansi, safety feature yang tersedia, dan berapa sering perawatan atau maintenancenya
- Terakhir, jangan lupa coba dulu demo unit yang tersedia supaya kamu dapat feelingnya, apakah gerakan lift ini cukup mulus, suaranya tidak berisik, tombol-tombolnya mudah dioperasikan, dan sebagainya.
Siap memilih lift rumahmu? Yuk hubungi team Kreativ Lift Indonesia, distributor resmi Swift Home Lift dari Swedia, Lift tabung PVE dari USA, home lift LiftingItalia dari Italia serta stairlift by UP Stairlift di Whatsapp 0811-1239-888
Kreativ Lift Indonesia Showroom
The Kensington Commercial C-09
Jl Boulevard Raya, Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240 – Indonesia
Follow Instagram kami https://www.instagram.com/kreativlift/