Pak Darmanto, 78 tahun, merupakan pecinta olah raga sejak muda. Bersepeda, lari pagi, tennis, sebutkan saja sebagai beberapa aktivitas fisik rutin yang telah dijalaninya sejak belasan tahun yang lalu. Itu sebabnya mengapa saat memasuki usia 70-an ini dan lutut beliau mulai bermasalah, pak Darmanto seakan-akan tidak dapat menerima nasib. “Saya kan rajin olahraga sejak muda, hidup juga sehat, tidak merokok, tidak obesitas.. kok masih bisa sakit lutut segala” demikian keluhnya.
Ternyata sama dengan bagian tubuh yang lain, kondisi lutut juga dipengaruhi oleh waktu serta gravitasi. Seiring dengan pertambahan usia, sendi lutut (dan bagian persendian lainnya) akan mengalami kerusakan, oleh karena itu kemungkinan kejadian nyeri lutut pada lansia (di atas 65 tahun) bukan lagi menjadi hal yang aneh.
Jadi Apa Penyebab Nyeri Lutut Pada Lansia?
Ada berbagai penyebab yang dikenal luas, termasuk salah satunya karena kelebihan berat badan atau obesitas, penyakit rheumatoid arthritis, atau karena trauma, misalkan pernah jatuh atau kecelakaan. Berikut 3 hal penyebab nyeri lutut yang sering terjadi
1. Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah penyakit peradangan pada sendi akibat proses degenerasi tulang rawan dan pada umumnya dikenal dengan sebutan pengapuran tulang, meskipun istilah tersebut sebenarnya kurang tepat.
Ketika usia bertambah, cairan sendi akan menurun, sehingga sendi menjadi lemah dan rentan mengalami kerusakan. Gejala utamanya, penderita akan merasa nyeri dan kaku pada sendi ketika bergerak. Terkadang sendi menjadi bengkak. Fleksibilitasnya menghilang dan ada sensasi berderak disertai bunyi klik.
Bagaimana cara mencegah atau memperlambat proses osteoarthritis ini?
- Menjaga agar berat badan seimbang, karena dengan semakin beratnya beban yang harus ditanggung oleh lutut maka akan osteoarthritis mu akan semakin memburuk
- Kuatkan otot di sekitar sendi yang bermasalah, sehingga ada support dalam menanggung beban, dan tidak hanya terbebankan seluruhnya pada sendi. Konsultasikan terlebih dahulu dengan doktermu tentang olahraga penguat otot yang sesuai dengan kondisimu
- Minum cukup air. Dehidrasi akan menyebabkan nyeri semakin terasa.
Untuk pengobatan yang bisa diambil dapat dengan injeksi asam hyaluronat bila pasien tidak merespons obat-obatan dan fisioterapi. Namun jika penanganan non operasi tidak berhasil, mungkin diperlukan penanganan operasi, misalnya prosedur arthroplasti dan arthroskopi.
2. Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis merupakan penyakit autoimun yang menyerang sendi serta organ dan jaringan tubuh. Penyebab pastinya tidak diketahui, bisa jadi faktor genetik maupun pengaruh lingkungan. Penyakit ini biasanya menyerang sendi-sendi kecil, misalnya tangan, kaki, pergelangan tangan dan pergelangan kaki, tetapi pada kasus yang lebih berat juga dapat menyerang bahu, siku, panggul dan lutut.
Sama seperti osteoarthritis, penyakit ini belum ada obatnya. Penanganan yang ada ditujukan lebih untuk mengurangi rasa sakit dan memberikan sedikit rasa nyaman bagi penderitanya.
Penanganan non operasi misalnya dengan fisioterapi, obat anti nyeri dan anti radang, selain itu bisa dengan obat-obat khusus untuk penyakit rheumatic dan imunoterapi. Jika penanganan non operasi tak lagi membantu, diperlukan operasi yaitu dengan arthroplasty, arthroscopy, arthrodesis, dan synovectomy.
3. Robekan Tendon Lutut
Kasus yang ke-3 ini seringkali dialami oleh atlet, namun proses penuaan juga dapat menyebabkan tendon lutut melemah dan mengalami robekan.
Selain mengurangi berat badan, solusi pencegahan nyeri lutut pada lansia yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan mengonsumsi suplemen seperti glukosamin dan kondroitin sulfat.
Apabila keluargamu mulai mengeluh merasakan nyeri lutut yang dirasakan sangat mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter, jangan menunda pengobatan karena dapat memperburuk penyakit dan menyulitkan proses penyembuhan.
Selain itu kamu juga dapat membantu mereka dalam memperoleh kualitas hidup dan kenyamanan akses sehari-hari dengan memasang lift khusus rumah yang praktis dan aman bagi lutut mereka, ataupun stairlift atau lift kursi tangga yang lebih ekonomis.
Memasang lift rumah bukan berarti pamer kemewahan ataupun menganut prinsip hedonisme, namun harus diakui bahwa naik turun tangga tidak untuk semua orang, karena tidak semua orang memiliki kondisi kesehatan maupun kapabilitas fisik yang sama.
Konsultasikan dengan team kami tentang kemungkinan memasang lift rumah tambahan di rumahmu, kami siap membantu!
Article courtesy of https://flexfreeclinic.com/